-->

Kelompok IKK di Puskesmas Pamulang

Post a Comment
Hari ini adalah jadwal terakhir kami ke puskesmas pamulang. Rencananya kami semua akan ke posyandu menemani Nurul dan Piti yang akan melakukan penyuluhan PHBS. Pada hari terakhir ini, kami punya keinginan yang besar untuk mendapat pengalaman yang lebih. Jika mendengar cerita kelompok lain, banyak hal yang mereka kerjakan di puskesmas. Sedangkan kami hanya mengerjakan sesuai apa yang dikatakan dosen, yaitu observasi dan penyuluhan. Saat observsi kemarin kerja kami hanya foto-foto. Dilanjutkan dengan wawancara seorang petugas TU. Saat penyuluhan, kami benar-benar hanya penyuluhan di posyandu, tidak ada yang lain. Dan setelah itu semua selesai, lagi-lagi kami nongkrong di depan TV, benar-benar membosankan. Piti dan Nurul melakukan negosiasi dengan dr. Esti. Akhirnya kami diperbolehkan bantu-bantu di loket dan depot obat. Tapi dengan jumlah kami yang sepuluh orang, rasanya tidak mungkin kami semua berada di sana. Setelah di nego lagi, kami boleh di mana saja sepanjang diizinkan oleh petugas yang ada. Kami mulai berpecar. Aku dan Widad jadi pasangan. Tempat yang paling diinginkan sebenarnya adalah tempat obat. Tapi aku lihat di sana sudah ada Surya. Akhirnya kami pergi ke loket pendaftaran pasien baru. Tugas kami adalah mencatat data pasien ke buku rekam medik yang baru. Tidak sampai setengah jam kami disana, pasien yang semula banyak sudah mulai sepi. Widad mengajakku pindah ke tempat lain. Karena jujur saja, loket tidak berhubungan dengan medis. Lalu kami mencoba masuk ruang USG. Widad mengutarakan maksud kami berada di sana. Kami merasa sambutan mereka kurang hangat. Mungkin mereka bingung harus menempatkan kami di mana. Di ruangan itu memang sudah ada sekitar 5-6 orang. Kami sempat disuruh melihaat di luar saja. Alhamdulillah ada seorang bidan yang baik dan mengajak kami ke KUA. Sebenarnya kami tidak mengerti untuk apa, tapi kami ikut saja. Rupanya bidan tersebut akan mengadakan penyuluhan pranikah bagi pasangan yang ingin menikah. Kebetulan lokasi KUA dan puskesmas berdekatan, jadi kami cukup jalan kaki. Materi yang disampaikan mencakup KB, Kehamilan, Imunisasi, Seks saat hamil, Gizi. Ada banyak ilmu yang berhasil aku serap di sana. Walaupun kami cuma duduk, tapi sangat berguna. Para peserta tampak antusias. Berbagai pertanyaan dilontarkan dan bidan tersebut menjawabnya secara memuaskan. Menurut bidan, setiap pasangan yang ingin menikah harus mengikuti penyuluhan pranikah. Puskesmas dan KUA bekerja sama dalam mengadakan penyuluhan ini. Biasanya penyuluhan diadakan setiap hari kamis dengan bidan yang berbeda. Kami kembali ke ruang USG. Di sana tinggal dua orang yang tersisa. Bidan yang bersama kami tadi mencontohkan cara memanggil pasien, anamnesis, dan pemeriksaan. Selanjutnya aku dan Widad disuruh mengerjakan sendiri. Setelah disuruh masuk, pasien diukur berat badan dan tinggi badannya. Kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah. Ternyata di ruangan itu hanya ada tensimeter dan tidak ada stetoskop. Mau tidak mau aku harus mengukur TD dengan cara palpasi, dan ini adalah pertama kalinya aku melakukannya. Data pasien ditulis di rekam medis, mencakup nama, umur, BB, TB, TD, riwayat kehamilan, HPHT, dan tujuan pemeriksaan. Kebanyakan yang datang adalah untuk USG kehamilan. Selain itu ada USG abdomen, imunsasi dan pemeriksaan kehamilan biasa. Setelah anamnesis dan PF, pasien diminta kembali ke loket satu untuk mengurus pembayaran. Setelah itu menunggu giliran dipanggil kembali untuk USG. Berdasarkan nomor urut, pasein yang datang hari ini sebanyak 41 orang. Karena semua sudah anamnesis dan PF serta tinggal menunggu USG, aku dan Widad menghampiri dokter yang sedang melakukan USG. Widad meminta agar diizinkan membantu mencatat. Walaupun cuma mencatat, setidaknya kami bisa melihat cara pemeriksaan USG dan mengetahui apa saja yang dilaporkan. Setelah diamati, ternyata tetap sulit membaca hasil USG bagi yang tidak terbiasa. Yang berhasil aku tangkap hanya gambaran kepala. Seorang pasien mengalami batu empedu. Kulit dan skeleranya tampak ikterik. Saat di USG, tampak duktus biliarisnya mengalami pembesaran di proksimal sumbatan. Rupanya batu yang semula ada di empedunya telah turun dan masuk serta menyumbat duktus. Sekitar pukul satu, aku keluar untuk shalat zuhur. Alhamdulillah, banyak pengalamann yang aku dapatkan hari ini. Oh ya, kami tidak jadi ke posyandu, hanya Nurul dan Piti yang pergi. Tentu saja pengalamanku hari ini dengan teman-teman yang lain berbeda karena kami berada di poli yang berbeda. Akan jadi diskusi yang seru saat kami bicara nanti.

Related Posts

Post a Comment